Ini Profil Mirwandi Arinasko, Petarung MMA dari Aceh Tengah
Mirwandi Arinasko merupakan pria kelahiran Kuyun Kecamatan Celala Kabupaten Aceh Tengah, 09 Desember 1997. Menurut pengakuan pria 25 tahun ini, sejak menduduki bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) dirinya telah hobi berolahraga khususnya di cabang bela diri.
BANDA ACEH, READERS – Seperti yang telah diberitakan sebelumnya bahwa Mirwandi Arinasko dari Aceh Tengah provinsi Aceh akan bertarung dalam olahraga cabang Mixed Martial Arts (MMA) pada Sabtu, 23 Juli 2022 mendatang.
Dari jadwal yang diterima READERS.ID pada Rabu (120/7/2022), Mirwandi Arinasko akan bertarung melawan Ricky. Pertarungan ini nantinya dapat disaksikan serta akan disiarkan langsung oleh stasiun tv nasional, yaitu TV One, sekira pukul 22.00 WIB.
Lalu siapakah sosok Mirwandi Arinasko?
Mirwandi Arinasko merupakan pria kelahiran Kuyun Kecamatan Celala Kabupaten Aceh Tengah, 09 Desember 1997. Menurut pengakuan pria 25 tahun ini, sejak menduduki bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) dirinya telah hobi berolahraga khususnya di cabang bela diri.
Sebelum berada di MMA, sejak 2010 ia telah belajar dan termotivasi untuk berada di cabang olahraga Pencak Silat dan Boxing. Dari rekam jejak sosok pemuda satu ini, Wandi rupanya pernah menjuarai cabang pencak silat dan wushu sanda. Namun kini jiwanya mengatakan kuat untuk tertarik di dunia olahraga cabang MMA.
Untuk masuk di dunia MMA ini tergolong sulit. Dari cerita Mirwandi mengutarakan, bahwa dulu dirinya mencari jalur untuk bisa masuk MMA di Aceh setelah selesai SMA. Namun sayang, harapannya kandas tidak ditemukan. Tak hanya itu saja yang didapat, Mirwandi malahan mendapatkan cemoohan kritikan yang menjatuhkan. Ia dinilai mimpinya terlalu tinggi dan tidak memungkinkan bagi sosok Mirwandi mampu mencapai hingga puncak MMA.
“Semenjak menduduki bangku sma dan dengan susahnya mencari jalur di Aceh untuk menuju MMA,” kata Mirwandi saat dihubungi READERS.ID secara personal melalui medio WhatApp, Rabu (20/7/2022).
Walau sempat mendapat kritikan dan cemoohan, Mirwandi tak luput untuk berhenti dan patah semangat. Ia bahkan menjadikan hal tersebut sebagai jembatan untuk keluar dari kotak pengekangan, kemudian mengepalkan tangan untuk merantau ke pulau jawa, di Garut Jawa Barat.
“Saya tidak tinggal diam mencari info di Aceh, tapi susah bang, dan yang sering saya jumpai hanya kata-kata yang menjatuhkan mental. Banyak yang katakan mimpi untuk bisa ke beladiri keras seperti MMA,” ujar anak dari pasangan Ansari Nosar dan Silawati ini.
Mirwandi yang akrab juga disapa Wandi dan Andi ini rupanya termotivasi dari kata-kata yang menjatuhkan dirinya tersebut. Dalam masyarakat Gayo dikenal dengan istilah “I tarohi”, sehingga membuat Mirwandi termotivasi dan pergi keluar Aceh menuju Jawa Barat.
Sebelum berangkat ke Pulau Jawa, Mirwandi terlebih dahulu memantau dan mencari tempat yang dapat dijadikan sebagai tempat pelatihan untuk olahraga cabang MMA ini. Wandi akhirnya menemukan pelatih sesuai harapan yang diinginkannya.
“Awalnya masih belum kenal dan hanya sebatas saling sapa menyapa lewat sosial media dengan jarak Aceh-Jawa Barat,” tambah anak pertama dari enam bersaudara tersebut.
Tidak tanggung-tanggung, Mirwandi berangkat sendirian dengan restu orang tua dan hanya dibekali ongkos menuju Jawa Barat. Sebagai anak pertama, ia berpikir bahwa dirinya sudah sampai di sana sudah cukup sehingga dilanjutkan dengan dibarengi dengan mencari pekerjaan.
“Dan akhirnya nekat untuk merantau dengan modal cukup ongkos saja tanpa ada sisa bang. Hingga pada akhirnya saya cari kerja sebagai kuli dulu untuk bertahan hidup,” kata Mirwandi yang akrab disapa Wandi Gayo.
Kini Wandi Gayo akan berlaga pada Sabtu, 23 Juli 2022 mendatang. Tidak banyak yang diharapkan oleh sosok Wandi Gayo ini. Ia berkeinginan menjadi atlet profesional dan ingin mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
“Mohon segenap dukungan dan doa,” timpal Wandi Gayo berharap.
Sementara itu menurut penuturan abang sepupu Wandi Gayo, Muhammad Aulia Mustakim menuturkan, sejak informasi Mirwandi diketahui publik membuat reaksi dan menjadi pusat perhatian dari kalangan pecinta seni bela diri campuran Tanah Air.
"Mirwandi kini berusia 25 tahun dan baru pindah ke Garut, Jawa Barat," kata Mustakim kepada READERS.ID.
Ia menyampaikan bahwa Mirwandi mengenal seni bela diri sejak masih kecil dan orang tuanya sangat mendukung hobinya itu.
"Terbukti mirwandi kecil pernah didaftarkan kelas karate oleh orang tuanya di gentala (tempat olahraga bela diri) di Takengon," katanya lagi.
Bahkan, lanjut Mustakim, dari hasil obrolan dengan orang tuanya selaku bibi saya, beliau ingin sekali si Andi ini berprestasi sampai ke jenjang lebih tinggi.
"Tujuannya agar bisa mendongkrak ekonomi keluarga mereka, karena si Andi ini berasal dari keluarga yang bisa dibilang ekonomi lemah, serta ia memiliki adik yg masih kecil," ujar alumni jurusan Bahasa Arab IAIN Takengon ini.
Mustakim Aulia juga menyampaikan bahwa Andi jadi seringkali bercerita kepadanya bahwa ia ingin mencoba keberuntungan di negeri seberang dengan cara berhijrah ke Garut Jawa Barat.
"Untuk melakoni atau latihan olahraga supaya bisa nanti bertanding mencicipi MMA yang sering kita sebut tinju bebas, bahkan beliau rela mengurus surat domisilinya agar bisa tinggal di sana, untuk beberapa waktu," tambahnya.
Mustakim menyampaikan bahwa dirinya sempat menolak dan kurang setuju dengan cita-cita Mirwandi itu, karena menurut Mustakim terlalu berbahaya, tapi karena alasannya sangat kuat, Mirwandi berkata, lebih baik mencoba dulu dari pada penasaran, kata Mustakim.
Singkat cerita, Mirwandi pernah menimba ilmu di Garut Jawa Barat dan bertemu dengan pelatih ternama. Di sana dia bergabung dengan komunitas atau camp iron shep. Bahkan dalam waktu beberapa bulan saja Mirwandi yang sering disapa dengan nama Andi ini, telah menorehkan prestasinya meraih medali emas, diajang tinju bebas tingkat junior se Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Sampai saat ini, Mirwandi akhirnya sebagai petarung mendapatkan kepercayaan dan kesempatan beraksi dan menjalani debut di ajang MMA, tepatnya di TVOne Championship pada tanggal 23 juli 2022. Beliau meminta doa serta dukungan dari masyarakat Gayo dan Aceh, pemerintah Aceh Tengah dan Pemerintah Aceh dalam berlaga beberapa hari yang akan datang. Terimakasih," tutup Mustakim.
Komentar