Panen Salak, Pertanian di Sabang Dinilai Menjanjikan

SABANG, READERS – Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi menilai potensi industri pertanian di Kota Sabang, Aceh, cukup baik dan menjanjikan bagi petani.
Hal itu Reza sampaikan saat memanen buah salak lokal Sabang bersama kelompok tani gampong di kebun milik Sarbini (59), di Gampong Balohan, Kecamatan Sukajaya, Sabang, Rabu (12/6/2024).
Reza mengatakan, dari potensi itu ia mendorong dan mendukung para petani untuk pengembangan pertanian lebih lanjut melalui Dinas Pertanian dan Pangan Kota Sabang.
"Yang perlu ke depan kita lakukan adalah bagaimana tetap menjaga kualitas dari salak Sabang ini, dan juga memperluas area tanah agar produksinya lebih banyak,” kata Reza Fahlevi yang didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Sabang Fakri, serta Kelompok Tani Gampong Balohan.
Tentu, tambah Reza, lebih banyak petani yang terlibat akan memberi kontribusi besar bagi peningkatan ekonomi masyarakat di Sabang.
Selain panen salak, Pj Wali Kota Sabang juga memantau perkembangan bantuan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) yang diberikan untuk kelompok tani salak Sabang.
Menurut Reza, salak merupakan tanaman unggulan yang tumbuh dan sudah memberi dampak positif bagi ekonomi masyarakat.
"Salak sabang sendiri sudah memiliki sertifikat tanda daftar varietas tanaman lokal dari Kementerian Pertanian sebagai salak berkualitas Sabang," ujarnya, seperti dikutip dari acehprov.go.id, Kamis (13/6/2024).
Selain salak, sebut Reza, Sabang juga memiliki tanaman unggulan lainnya seperti cengkeh, coklat, pinang, dan nilam.
Guna meningkatkan pemasaran produk, mantana Kadisbudpar Aceh itu menyarankan untuk bekerjasama dengan Disperindagkop dan UKM Kota Sabang agar salak dapat dikemas lebih menarik sesuai kebutuhan turis dan wisatawan.
"Contohnya dalam hal packaging yang masih menggunakan plastik, mungkin bisa diubah dengan eumpang (karung beras), selain ramah lingkungan juga lebih menarik khususnya bagi tamu-tamu," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Sabang, Fakri, mengatakan ada 35 petani salak di Sabang yang aktif bekerja sampai saat ini.
Pihaknya tahun ini sudah mulai memperbanyak benih untuk disalurkan kepada petani-petani lain, sehingga lahan semakin luas ke depannya karena jumlah produksi yang ada saat ini masih belum mencukupi permintaan.
"Rata-rata dua setengah sampai tiga kilo per tandan, itu sekali panen kita rata-rata dua sampai tiga tandan. Pohon salak ini tidak selalu semua pohonnya berbuah, perlu ada proses dan perawatan tentunya," jelasnya.
Fakri menambahkan perlu upaya rutin dalam merawat kebun salak. Sama halnya dalam memberantas hama, umumnya di Kota Sabang menggunakan pagar kawat yang kokoh dan terawat untuk mencegah masuknya hama babi.[]
Komentar