Peringatan Hari Damai Aceh ke-17 Berjalan dengan Lancar

Waktu Baca 2 Menit

Peringatan Hari Damai Aceh ke-17 Berjalan dengan Lancar
Taman Ratu Sultanah Safiatuddin tempat berlangsungnya acara memperingati Hari Damai Aceh atau perjanjian MoU Helsinki, Senin (15/8/2022). Foto: Ist.

BANDA ACEH, READERS – Peringatan ke-17 tahun hari Damai Aceh atau perjanjian damai Memorandum Of Understanding (MoU) yang diselenggarakan di Taman Ratu Sultanah Safiatuddin, Banda Aceh berlangsung dengan lancar dan damai, Senin (15/8/2022).

Peringatan hari damai Aceh atau perjanjian damai MoU Helsinki yang ke-17 ini mengusungkan tema “Optimalisasi Butir-Butir MoU Helsinki Demi Percepatan Pertumbuhan Aceh”.

Dalam Sambutannya, Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al Haythar, 
mengatakan bahwa MoU Helsinki bukanlah titik berhentinya perjuangan 
Aceh, akan tetapi beralihnya perjuangan Aceh dari angkatan bersenjata menuju politik.

“Meskipun sudah berulang kali saya sampaikan, baik kepada Pemerintah dan Perintahan Aceh, pada kesempatan ini perlu saya ingatkan kembali, bahwa MoU Helsinki bukan titik berhenti perjuangan Aceh, melainkan adalah stating point dimulanya perjuangan dari angkatan bersenjata menuju politik” kata Malik Mahmud.

Malik Mahmud menyebutkan, dirinya sangat menyayangkan tentang kemiskinan yang menghantui masyarakat Aceh, jika penerapan MoU ini terlaksana dengan baik Aceh bukan hanya terlepas dari hantu kemiskinan tetapi lebih bermartabat. 

Ia menilai, selama 17 tahun perdamaian Aceh, kemiskinan di Aceh masih belum tertuntaskan, ini sungguh ironis dan menjadi indikasi bahwa, selama ini ada yang salah dengan tata kelola pemerintahan Aceh dan tata kelola keuangan di Aceh.

Acara tersebut diisi dengan berbagai Komponen acara lainnya, seperti pembagian sertifikat tanah seluas 22.819 ha, menyalurkan bantuan kepada Anak yatim sebanyak 300 orang di 23 kabupaten/kota di Aceh, dan juga turut dimeriahkan oleh Rafli Kande. 

Acara tersebut turut dihadiri oleh Wali Nanggroe Aceh, Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Pangdam Iskandar Muda, Kapolda Aceh, Kejati Aceh, Ketua DPRA, Ketua KPA, dan Ketua BRA. Selain itu, juga turut dihadiri oleh Para Akademisi yaitu, Rektor UIN Ar-Raniry dan Rektor Unsyiah, serta Tokoh Masyarakat.

Editor:

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...