USK dan Amelia Aura Sinergi MoU Kerjasama Industri Batik Aceh
BANDA ACEH, READERS - Universitas Syiah Kuala (USK) resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) terkait rencana pendirian industri batik di Aceh, dengan mengusung brand USK Batik.
MoU ditandatangani oleh Rektor USK Prof Marwan dan Dirut PT Amelia Aura Sinergi Amelia di Biro Rektorat USK Jumat (31/5/2024), yang turut dihadiri oleh Sekretaris USK Dr Meldi dan Manajer Bisnis dan Dana Lestari (DBDL) USK Adinda Gusti Vonnda dan Dewi Suryani Sentosa.
Penandatanganan MoU ini sekaligus menandai dimulainya kerjasama dalam pendirian USK Batik.
Kerjasama akan melibatkan lintas unit kerja USK serta meliputi produksi dan marketing USK Batik di Aceh dan market nasional bahkan internasional, pengembangan SDM dan inovasi batik yang melibatkan mahasiswa, dosen dan civitas akademika USK lainnya.
USK batik akan mengekplore lebih dalam tentang motif-motif Aceh tradisional yang ditampilkan dengan nuansa modern. Untuk itu ahli disain USK, Aceh dan nasional akan dilibatkan dalam pengembangan USK Batik ini.
Sebelumnya, pada seremoni Launching USK Batik, Selasa (28/5/2024), turut dihadiri oleh Dirjen Diktiristek Kemendikbud-ristek RI Prof Abdul Haris MSc setelah memberikan kuliah umum di USK pekan lalu.
USK Batik ini akan menjadi pionir dalam industri batik di Aceh dengan desain yang mengangkat kearifan lokal Aceh. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi inovasi bisnis yang berpotensi membuka lapangan pekerjaan baru di Aceh, sekaligus mendukung perkembangan ekonomi lokal.
Syaifullah Muhammad selaku Direktur Bisnis dan Dana Lestari (DBDL) USK menyampaikan kegembiraannya dengan kerjasama USK Batik ini.
”Aceh, yang hingga saat ini memiliki sedikit industri, akan mendapatkan banyak manfaat dari pendirian USK Batik. Industri batik ini akan membuka lapangan pekerjaan baru, mengurangi angka pengangguran, dan memberikan peluang usaha baru serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia khususnya mahasiswa dan dosen USK yang akan dilibatkan dalam program ini,” urai Syaifullah.
”Selain itu, dengan adanya industri batik yang mengangkat seni lokal, Aceh akan semakin dikenal di kancah nasional dan internasional, tidak hanya melalui kearifan lokal tetapi juga melalui produk batik yang khas. Semoga rencana ini berjalan lancar,” tambahnya.
Syaifullah juga menyampaikan adanya rencana pendirian galeri batik dengan konsep ecogreen di Kampus USK yang detailnya masih dalam pembahasan di internal USK.
Selain pendirian USK Batik, Amelia Aura Sinergi juga akan mengadakan pelatihan membatik untuk para mahasiswa Universitas Syiah Kuala.
"USK Batik akan mengikuti nilai, budaya, histori, maupun kearifan lokal yang akan menjadi gambaran khas Aceh. Kami akan mendorong pembiayaan bagi para mahasiswa yang ingin berbisnis batik di masa depan,” jelas Amelia, Direktur Utama Amelia Aura Sinergi.
”Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dukungan penuh kepada mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan dan kompetensi mereka di bidang bisnis dan industri kreatif," pungkas Amelia.
Rektor USK Prof Marwan mengharapkan USK Batik dapat mengangkat kearifan lokal Aceh dengan melibatkan universitas sebagai salah satu sumber pengetahuan dan inovasi.
Mahasiswa akan mendapatkan kesempatan untuk pengembangan kapasitas ketelampilannya dalam design dan seni batik. Selain itu, kegiatan ini diharapkan akan berdampak pada peningkatan ekonomi khususnya di provinsi Aceh.
Ia juga menambahkan, "Universitas Syiah Kuala berkomitmen untuk memfasilitasi kerjasama industri, mahasiswa serta masyarakat guna memperkuat pembangunan ekonomi. Kerjasama ini diharapkan tidak hanya membawa dampak positif bagi universitas dan mitra, tetapi juga bagi masyarakat Aceh secara keseluruhan,” tutup Marwan.
Batik sebagai salah satu warisan budaya Indonesia yang diakui dunia. Sebagai seni tekstil, batik tidak hanya menawarkan keindahan visual, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah bangsa. Manfaat batik meliputi aspek ekonomi, sosial, dan budaya.
Secara ekonomi, industri batik dapat memberikan lapangan pekerjaan dan menggerakkan roda perekonomian lokal. Secara sosial, batik dapat mempererat rasa kebanggaan dan identitas nasional.
Dari sisi budaya, batik adalah media untuk melestarikan dan mengenalkan nilai-nilai tradisional kepada generasi muda.
Batik telah dikenal di Indonesia sejak ratusan tahun lalu, dengan bukti-bukti arkeologis menunjukkan keberadaannya sejak abad ke-6 atau ke-7.
Batik berkembang pesat di Jawa dan menyebar ke berbagai daerah dengan berbagai variasi motif dan teknik. UNESCO menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi pada tahun 2009, memperkuat statusnya sebagai ikon budaya Indonesia.[]
Penulis: Dewi Suryani Sentosa, Tim DBDL USK
Komentar