USK Kebut 7 Program Prioritas DBDL

Waktu Baca 9 Menit

USK Kebut 7 Program Prioritas DBDLFoto: for READERS.ID
Pengurus pusat bisnis USK berpose bersama Rektor USK, Prof. Marwan.

BANDA ACEH, READERS - Universitas Syiah Kuala (USK) Aceh kini fokus menjalankan program prioritas Direktorat Bisnis dan Dana Lestari (DBDL), sebuah divisi khusus untuk menjadikan USK kampus yang mandiri.

Sejak menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH), USK memiliki Direktorat Bisnis dan Dana Lestari dengan 3 sub direktorat, yaitu Subdit. Pengembangan Bisnis, Subdit. Komersialisasi Inovasi dan Subdit. Dana Lestari.

"Subdit. Dana Lestari bertugas melakukan upaya gererate income melalui unit usaha,  donasi dan dana lestari. Dana Lestari sendiri akan fokus pemanfaatannya untuk memberi beasiswa bagi mahasiswa USK yang kurang mampu dan berprestasi," ujar Direktur DBDL USK, Syaifullah Muhammad, Selasa (17/9/2024).

Syaifullah menjelaskan, DBDL melakukan beberapa langkah strategis, agar sebagai PTNBH, USK bisa meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia, skala usaha, sekaligus efisiensi dan pengembangan networking bisnis. 

Saat ini, sebut Direktur DBDL USK, ada 7 prioritas DBDL USK, yaitu:

1. Peningkatan kapasitas SDM USK di bidang bisnis melalui berbagai pelatihan dan pengayaan wawasan bisnis 

"Misalnya unit travel USK diikutkan dalam pelatihan capacity building bersama Garuda Indonesia. Pengelola unit usaha dan tenaga ahli juga didukung untuk dapat sertifikasi. Unit-unit bisnis dilatih untuk membuat laporan keuangan standar akuntansi dan lain-lain," sebutnya. 

2. Peningkatan komunikasi bisnis dengan unit kerja internal USK untuk mengembangkan potensi bisnis di masing-masing unit kerja 

"Misalnya dengan Direktorat Sumber Daya, karena USK memiliki banyak aset tanah dan gedung yang potensial untuk dikomersialisasikan melalui perjanjian kerjasama bisnis," katanya. 

Selain itu, juga bisnis yang berbasis di fakultas seperti Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP) disupport dan ditingkatkan kelembagaan dan sisi usahanya, selain unsur pendidikan yang melekat di dalamnya. 

Demikian juga Apotek yang menjadi support system untuk Prodi Apoteker FMIPA, disupport bisnisnya. 

Perpustakaan akan dikembangkan unit e-learning dan ISO. Lembaga Bahasa akan dikembangkan pelatihan English for Profesional dll. Juga banyak peralatan laboratorium yang canggih dan mahal bisa dikelola untuk mendatangkan income, selain fungsi utamanya sepakai support system pendidikan di USK.

3. Pengembangan existing business 

Sebelum USK menjadi PTNBH sudah ada beberapa unit kerja yang sudah melakukan income generating seperti percetakan, rumah sakit, asrama mahasiswa, guest house, AAC Dayan Dawood, dll. 

"Untuk unit seperti ini ditingkatkan skala bisnisnya sehingga bisa lebih efektif dan efisien sebagai unit bisnis. Kapasitas sumber daya dan pelayanan ditingkatkan. Variasi produk dan layanan diperbanyak, public visibility-nya diperbaiki, dan lain lain."

4. Inisiasi dan pengembangan unit bisnis baru 

"Saat ini ada beberapa unit bisnis baru yang telah berhasil dilaksanakan dan mendatangkan pemasukan. Misalnya Klinik Pratama yang mendatangkan pendapatan utama dari kapitasi keanggotaan klinik pada BPJS. Saat ini belasan ribu mahasiswa, dosen, karyawan yang telah menjadi anggota BPJS di Klinik Pratama USK," kata Syaifullah. 

Selain itu, juga ada Unit Bisnis Pelatihan dan Jasa Kepakaran. USK Travel, USK Store Darussalam, USK Store Sabang. 

"Dan tahun ini insya Allah akan diresmikan USK Skincare Klinik. Selain itu juga sedang direncanakan pendirian USK cafe premium, USK creative space, USK Disain Interior dan lainnya." 

Dia menambahkan, saat ini USK juga telah mendirikan Unit Usaha Komersial dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan nama PT. Global Mandiri USK (GMU). Pada September atau Oktober 2024, PT. GMU akan melaksanakan RUPS perdana yang menandai babak baru bisnis USK secara profesional.

5. Komersialisasi aset 

USK memiliki banyak aset gedung dan tanah, yang bisa komersialisasikan melalui kerjasama bisnis dengan pihak ketiga. Beberapa aset tanah sudah dibuat feasibility studies dan propectus bisnisnya. Diharapkan akan ada investor yang tertarik untuk kolaborasi jangka panjang.

6. Pengembangan networking nasional dan internasional 

Beberapa jalinan kerjasama sudah digarap, misalnya dengan Holding Company IPB, ITB, UI, dan Brawijaya. Juga kerjasama bisnis dengan Perancis untuk komoditas nilam Aceh. Termasuk juga kerjasama riset yang beroreantasi bisnis, misalnya dengan Fraunhover Jerman untuk riset pengembangan produk kosmetika dari komponen aktif minyak nilam. 

"Komersialisasi hasil riset nasional dan internasional yang dilakukan oleh USK selama ini sangat berpotensi untuk menjadi income tambahan bagi USK," ujarnya.

7. Pengembangan bisnis melalui digitalisasi dan aplikasi 

Saat ini sudah terjalin kerjasama dengan PT. Infrastructur Digital Edukasi (IDE) perusahan yang juga mengembangkan UI Mobile untuk Universitas Indinesia. Dalam waktu dekan USK juga akan memiliki USK Mobil dengan nama MyUSK. 

"MyUSK sebuah applikasi yg mengintegrasikan semua kegidupan kampus dalam satu aplikasi termasuk bisnis," bebernya. 

Dia menambahkan, nantinya penyewaan aset, penjualan produk nilam dan produk USK lainnya, juga pemanfaatan kepakaran untuk income generating, sumbangan untuk dana lestari, download ijazah, daftar wisuda, pemesanan travel, jadwal kuliah, sampai waktu shalat serta berbagai kebutuhan akademik dan non akademik mahasiswa dan dosen akan dapat terlayani melalui aplikasi ini. 

"MyUSK saat ini sudah ada di Aplication Store Android dan App Store IOS meskipun kelemgkapan fiturnya masih dalam proses development. MyUSK akan dilaunching oleh Rektor dalam waktu dekat," katanya. 

Selain itu pengembangan Dana Lestari juga telah memasuki tahapan baru. Dana Lestari USK telah memiliki akun tersendiri di Bank BTN Syariah lengkap dengan QRIS-nya sehingga siapapun yang ingin berkontribusi untuk masa depan pendidikan di Aceh, dapat melakukan donasinya. 

Dana Lestari akan bisa diakses oleh siapa saja, ungkap Syaifullah, sebagai bagian dari akuntabilitas dan profesionalitas pengelolaannya.

Dana Lestari adalah dana yang pokok uangnya tidak akan berkurang tapi akan terus bertambah dan hasil investasi atau putaran dana tersebut yang dikelola dengan sistem syariah yang akan dibagikan sebagai beasiswa dan bentuk lainnya.

Menurut Syaifullah, mengembangkan bisnis di universitas memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Terutama terkait regulasi dan kerumitan sistem keuangan. Mungkin karena USK masih baru sebagai PTNBH. Namun hal ini dianggap sebagai tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan.

"Kita tidak boleh menyerah dengan kesulitan. Tugas kita berusaha secara maksimal dan biar Allah SWT yang putuskan. Suatu hari saya akan menulis tentang 'Jalan Menanjak Bisnis Universitas', agar bisa menjadi pelajaran untuk gerenasi yang akan datang," tutup Syaifullah.[]

Editor:

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...