Wamentan Undang ARC-USK Bahas Hilirisasi Nilam Aceh

Waktu Baca 5 Menit

Wamentan Undang ARC-USK Bahas Hilirisasi Nilam AcehFoto: IST
Ketua ARC Syaifullah beserta pengurus ARC lainnya mengunjungi Wamentan RI Sudaryono, Senin (11/11/2024).

JAKARTA, READERS - Wakil Mentri Pertanian (Wamentan) RI Sudaryono menerima kunjungan Pengurus ARC-PUIPT Nilam Universitas Syiah Kuala (USK), Senin (11/11/2024) di kantornya, Kementerian Pertanian RI, Jakarta Selatan.

Tim ARC-USK dipimpin langsung oleh Kepala ARC, Syaifullah Muhammad, didampingi 7 pengurus ARC lainnya.

Menurut Syaifullah,  pertemuan itu tidak direncanakan sebelumnya. Kebetulan sekitar 20 orang Tim ARC, termasuk Rektor USK, Ketua LPPM, Dekan FEB, Dekan MIPA dan Dekan FK sedang di Jakarta untuk menghadiri launching produk skincare turunan nilam Elgeena bersama PT. Focustindo Cemerlang di Hotel Horison Ultima Bekasi, Jawa Barat.

Syaifullah menyampaikan Sekretaris Pribadi Wamentan menghubunginya dan menyampaikan agenda pertemuan antara Wamentan dengan ARC telah dijadwalkan.

Pertemuan rencananya dihadiri oleh Rektor USK Prof Marwan. Namun karena ada agenda lain yang penting, Rektor harus ke Bandara Sukarno-Hatta dan kembali ke Banda Aceh pada hari yang sama. 

Menurut Syaifullah, pertemuan berlangsung dalam suasana santai tapi serius. Wamentan Sudaryono sangat komunikatif dan bersahabat serta menyampaikan rencana-rencana pemerintah di bidang pertanian untuk menyejahterakan petani Indonesia.

Di sisi lain, Syaifullah dan pengurus ARC lainnya menyampaikan terkait hilirisasi komoditas unggulan Indonesia yaitu nilam.

Syaifullah mengatakan inovasi hulu-hilir nilam Indonesia khususnya di Provinsi Aceh telah dilaksanakan dengan pendekatan pentahelix.

Inovasi yang telah dikembangkan ARC dalam 10 tahun terakhir telah memungkinkan proses hilirisasi produk inovatif turunan minyak nilam seperti parfum, serum antiaging, moisturizer cream, aroma terapi, medicated oil dan lain-lain dengan menggunakan komponen aktif minyak nilam.

Kunci hilirisasi adalah proses purifikasi minyak nilam secara distilasi molekuler dan fraksinasi pada tekanan vakum, dimana kemudian patchouli alkohol minyak nilam dapat ditingkatkan dan penghilangan impurities (kotoran) dalam minyak nilam dapat dilakukan.

"Sudah 10 tahun dilakukan proses hilirisasi berbasis riset terhadap minyak nilam dan telah menghasilkan puluhan produk inovatif dengan nilai ekonomi tinggi," urai Syaifullah.

Dia melanjutkan, dulu 100 persen minyak nilam dari Indonesia diekspor seluruhnya ke mancanegara. Namun saat ini ARC-USK sudah mampu melakukan purifikasi dan formulasi berbagai end product dengan nilai tambah tinggi dan bisa dipasarkan untuk market dalam dan luar negeri.

"Melalui Wamentan, kami berharap dukungan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas pusat riset nilam Indonesia menjadi kelas internasional. Juga peningkatan produksi melalui budidaya, scaling up bisnis hilir nilam Indonesia dan pembangunan rumah produksi parfum serta pemberdayaan UMKM nilam," tutup Syaifullah.

Wamentan Sudaryono menyambut positif aspirasi pengurus ARC-USK.

Sudaryono menyampaikan tugas pemerintah menciptakan semakin banyaknya masyarakat yang sejahtera melalui berbagai program pembangunan. 

Wamentan Sudaryono juga mengatakan nilam merupakan salah satu tanaman atsiri unggulan Indonesia yang sangat diperlukan oleh berbagai negara untuk berbagai keperluan bahan baku industri. 

"Kita perlu meningkatkan produksi melalui peningkatan aktivitas budidaya nilam di berbagai pelosok Tanah Air," ujar Sudaryono

Pemerintah juga perlu mengembangkan teknologi, agar bisa memroses lanjutan minyak nilam di dalam negeri serta menghasilkan perbagai produk untuk pasar dalam negeri dan ekspor.

"Karena selain luar negeri, pasar Indonesia cukup besar untuk berbagai end product," lanjutnya.

Wamentan Sudaryono menambahkan, "Hilirisasi komoditas lokal Indonesia melalui pengembangan teknologi akan memberikan nilai tambah ekonomi yang besar, membuka lapangan kerja, serta akan menekan angka pengangguran dan kemiskian."

Selama 2 jam diskusi berlangsung hangat dengan tawa tapi serius antara Wamentan dengan pengurus ARC USK.

Di akhir pertemuan Syaifullah memberi souvenir berupa parfum Neelam hasil produksi ARC dengan Koperasi Inovasi Nilam Aceh Aceh (Inovac) berbahan minyak nilam Aceh yang telah dipurifikasi.

Dalam rombongan ARC selain Kepala ARC Syaifullah Muhammad, juga dihadiri Prof Mudatsir, Prof Cut Dewi, Dr Sulastri, Dr Farid Mulana, Dr Irfan Zikri, Dewi Suryani, Rauzah Yusuf, Ismail Ramli dan Apriayanto.[]

Editor:

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...